Hariandepok.id | Rabu, 11 September 2024 – Kota Depok baru saja meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada acara Hub Space 2024 di Ballroom JIExpo Kemayoran, Convention Center & Theatre Area, Jakarta, pada Sabtu, 7 September 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, kepada Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
“Iya, ini adalah penghargaan untuk penyelenggaraan transportasi kota. Kota Depok masuk dalam kategori Kota Raya karena jumlah penduduk dan sistem transportasi serta lalu lintas yang memenuhi standar pemerintah pusat,” ujar Mohammad Idris.
Penghargaan WTN merupakan penghargaan tertinggi di sektor transportasi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada kabupaten atau kota yang berhasil mengelola sistem transportasi secara aman dan terintegrasi. Kriteria penilaiannya mencakup jaringan jalan dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, hingga nasional.
Raihan penghargaan WTN oleh Pemkot Depok membuktikan konsistensi dalam penataan transportasi yang baik di bawah kepemimpinan Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Zamrowi, mengatakan, “Penghargaan ini adalah hasil dari kolaborasi yang baik antara Pemkot Depok dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, dan perangkat daerah,” jelasnya, dikutip dari Antara, Selasa (10/9/2024).
Berikut adalah alasan mengapa Kota Depok meraih penghargaan WTN 2024:
1. Kolaborasi Antara Pemerintah Kota, Provinsi dan Pusat
Kolaborasi antara pemerintah kota, provinsi dan pusat merupakan penilaian yang dilakukan oleh Kemenhub dalam memberikan penghargaan WTN 2024 kepada Kota Depok. Beberapa jalan tersebut diantaranya adalah, Jalan M. Yasin, Jalan Margonda, Jalan Ir. H. Juanda, dan Jalan Arif Rahman Hakim, yang merupakan bagian dari jaringan jalan yang dinilai.
“Di sepanjang jalan tersebut terdapat kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota. Meskipun jalan tersebut adalah jalan nasional, Pemkot Depok tetap membangun trotoar,” kata Zamrowi.
Hal tersebut juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara perangkat daerah yang lainnya, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Terutama dalam penanganan kecelakaan lalu lintas melalui Call Center 112.
“Dengan adanya kolaborasi ini, kami bisa segera menangani setiap kejadian di jalan, baik oleh pihak kepolisian maupun tim medis dari Dinkes,” jelasnya.
2. Transportasi Publik
Selain kolaborasi antara Pemerintah Kota, Provinsi dan Pusat, penilaian berikutnya adalah tersedianya transportasi publik. Seperti yang diketahui bahwa Kota Depok saat ini mempunyai transportasi publik yang menjadi favorit masyarakat yaitu Angkot AC dan BISKITA.
BISKITA yang diresmikan pada 14 Juli 2024 lalu oleh Menteri Perhubungan, dalam kurun waktu satu bulan, per tanggal 15 Agustus 2024 sudah melayani 110.906 penumpang. Bahkan data terbaru menyebutkan jumlah penumpang BISKITA mencapai 5.300 hingga 5.500 orang dalam sehari.
Lainhalnya dengan Angkot AC, sejak pertama kali diluncurkan pada awal bulan Juli 2024, hingga saat ini masih menjadi favorit masyarakat Kota Depok dengan berbagai fitur yang dimiliki, seperti GPS, CCTV, AC dan Cashless Payment.
Pemkot Depok akan terus berkomitmen untuk terus meningkatkan sektor transportasi, termasuk dengan peremajaan angkot menjadi Mikrotrans Depok dengan angkot ber-AC, serta mengembangkan fasilitas transportasi umum lainnya.
Dilansir Detiknews, berikut ini daftar 61 kota/kabupaten yang menerima Piala Wahana Tata Nugraha, dengan rincian Kota Raya (5 kota/kabupaten), Kota Besar (6 kota/kabupaten), Kota Sedang (23 kota/kabupaten), dan Kota Kecil (27 kota/kabupaten). Sedangkan Piala WTN Wiratama diberikan ke 15 provinsi.
– Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Raya di antaranya diberikan kepada: Pemkot Semarang, Pemkot Surabaya, Pemkot Depok, Pemkot Pekanbaru, Pemkot Palembang.
– Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Besar diberikan kepada: Pemkot Jambi, Pemkot Surakarta, Pemkot Balikpapan, Pemkot Malang, Pemkot Denpasar, dan Pemkot banjarmasin
– Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang diberikan kepada: Pemkot Madiun, Pemkot Kediri, Pemkot Yogyakarta, Pemkot Mojokerto, Pemkot Blitar, Pemkot Binjai, Pemkot Salatiga, Pemkab Semarang, Pemkab Cilacap, Pemkot Magelang, Pemkab Bandung, Pemkab Banyuwangi, Pemkab Banjar, Pemkab Jember, Pemkab Badung, Pemkot Banjarbaru, Pemkot Payakumbuh, Pemkab Gianyar, Pemkab Klaten, Pemkab Ciamis, Pemkab Malang, Pemkab Banyumas, Pemkab Kutai Kartanegara.
– Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Kecil diberikan kepada: Pemkab Tuban, Pemkab Nganjuk, Pemkab Wonogiri, Pemkab Siak, Pemkab Paser, Pemkab Sukoharjo, Pemkab Gresik, Pemkab Bojonegoro, Pemkab Kediri, Pemkab Tanah Laut, Pemkab Tabalong, Pemkab Tanah Datar, Pemkab Ogan Komering Ilir, Pemkab Pacitan, Pemkab Blitar, Pemkab Musi Banyuasin, Pemkab Magetan, Pemkab Karang Asem, Pemkab Tulungagung, Pemkab Langkat, Pemkab Trenggalek, Pemkot Solok, Pemkab Mojokerto, Pemkab Balangan, Pemkab Kudus, Pemkab Pesisir Selatan, dan Pemkab Indragiri Hulu.
– Penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama Kategori Provinsi diberikan kepada: Pemprov Jawa Timur, Pemprov Jawa Tengah, Pemprov Kalimantan Selatan, Pemprov Bali, Pemprov Sumatera Barat, Pemprov Kaltim, Pemprov Riau, Pemprov Sumatera Selatan, Pemprov Jawa Barat, Pemprov Sumatera Utara, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jambi, Pemprov Aceh, Pemprov Bangka Belitung, Pemprov Lampung.