Solutif! Langkah Strategis Pemkot Depok Dalam Mengatasi Permasalahan Sampah

13
Foto IlustrasI : SDN Ungaran 1 Yogyakarta

Hariandepok.id | Senin, 26 Agustus 2024 – Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sudah mencapai 900 hingga 1000 ton perhari, seiring meningkat dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kota Depok yang saat ini tercatat sudah mencapai lebih dari 2,1 juta jiwa.

Mengatasi lonjakan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengambil langkah strategis, selain untuk mengurangi volume sampah, tujuan lain juga memastikan alur pembuangan sampah dari hulu kehilir dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

Antara lain, melalui rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) bekerja sama dengan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), estimasinya 300 ton sampah perhari nantinya akan diolah menjadi bahan bakar industri.

Penataan TPA Cipayung juga terus dilakukan dengan menambah jumlah alat berat dan memperpanjang jam kerja pegawai, serta menyediakan tempat pembuangan alternatif ke Tempat Pengolahan dan Pembuangan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo.

Ini dilakukan demi meminimalisasi terjadinya longsoran sampah yang dapat menutup akses keluar masuk kendaraan pengangkut sampah.

“Untuk saat ini luas area TPA Cipayung itu 13,3 hektar, untuk area aktif pembuangan yang kita pakai seperti dibelakang (tpa cipayung) kurang lebih 8 hektar, untuk menampung sampah tadi sampai 1000 ton perhari, mulai pertanggal 20 agustus kemarin kita DLHK kota depok sudah diuji coba buang ke tppas nambo sebanyak 10 ton per hari,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Cipayung Kota Depok, Ferry Dewantoro.

Adapun penanganan sampah dihulu, Pemkot Depok terus mengoptimalkan Unit Pengolahan Sampah (UPS), membentuk Bank Sampah dan menyosialisasikan Budidaya Maggot di masyarakat, harapannya masyarakat pun berperan aktif mengatasi persoalan sampah.

“Warga Depok, saya mengimbau agar melakukan upaya-upaya pengurangan sampah mulai dari hulu dengan cara memililah sampah atau apa saja yang bisa membatasi timbulan sampah yang bapak ibu hasilkan, terimakasih.” Ujar Kepala Dinas DLHK Kota Depok, Abdul Rahman (Abra).

Upaya pengolahan sampah di TPA Cipayung mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak kota di Indonesia, dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan urbanisasi yang pesat, masalah sampah akan menjadi isu krusial.

Oleh karena itu pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, inovasi teknologi dan perubahan perilaku masyarakat sangat diperlukan guna memastikan bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Sobat Depok mari saling bergandengan tangan mewujudkan kota Depok menjadi kota yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera.

Komentar

komentar

SUMBERPemkot Depok
BAGIKAN