Pada sebuah foto yang sudah agak buram dikremasi usia, wajahnya terpampang tampak berdiri dengan beberapa orang yang berpenampilan resmi. Itu adalah foto yang menyejarah bagi kota Depok, dan tentu saja orang-orang yang terlihat di situ adalah orang-orang yang punya peranan penting atas perjalanan kota Belimbing tersebut.
Imam Budi Hartono berusia 31 tahun ketika Depok dibentuk sebagai Kotamadya Daerah Tingkat II. Ia sudah menjadi warga sana, sekolah di sana, bahkan kemudian ditunjuk terlibat dalam Panitia Khusus (Pansus) Penetapan Hari Jadi dan Lambang Kota Depok yang terdiri dari 23 orang.
Salah satu poin yang dirumuskan oleh pansus tersebut adalah penetapan hari jadi Kota Depok yang sesuai dengan pendiriannya sebagai Kotamadya, yaitu 27 April 1999. Ketetapan yang didapat dari perdebatan sengit dan panjang di antara mereka.
Berada di tim itu, tentu Imam bukan orang yang asal ditunjuk. Ia sudah memiliki pengetahuan dan menyatu dengan kota tempat ia tinggal sekarang. Pastinya bukan anak kemarin sore.
Tak perlu mengujinya tentang siapa itu Cornelis Chastelein, atau perdebatan apakah Depok diambil dari akronim atau diambil dari kata “padepokan”.
Dan tak penting juga bertanya lagi tentang sejarah kepadanya. Sebagai calon kepala daerah, justru pertanyaannya adalah berkaitan masa depan kota itu. Setelah puluhan tahun tinggal di sana, melihat perkembangan yang luar biasa, apa yang akan ia lakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah di sana?
Bagaimana infrastruktur di Depok ke depan? Bagaimana merespon keluhan-keluhan warga? Bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, memajukan perekonomian, dan lain sebagainya.
Setelah puluhan tahun tumbuh di Kota Depok, ia pantas dituntut untuk punya ide yang lebih untuk memajukan kota yang ia cintai itu.
Berikut Ini adalah Anggota Pansus Hari Jadi dan Lambang Kota Depok, Foto diambil di depan Hotel Jayakarta, Cisarua, tempat pembahasan Hari Jadi dan Lambang Kota Depok.
Dari atas kiri
1. H. Maruf Aman
2. Benhard, SH
3. Mansyuriah
4. Letkol Palgunadi (Alm)
5. H. Imam Budi Hartono
6. H.Haryono (Alm)
7. Mulani MK (Alm)
8. H. Damanhuri (Alm)
9. H.Ahmad Dahlan
10. Hj. Ratna Nuriana
11. H.Bambang Sutopo
12. H. TB.Adung Sodiq
Bawah jongkok, dari kiri
1. H. Agus Sutondo
2. Hiras Toni Hutapea (Alm)
3. Rafi Ahmad (Alm)
4. H. Sutikno PAN
5. Letkol H. Sumaris Sudamara
6. H. Syamsirwan
Tidak ada dalam foto :
1. Sutadi, SH
2. H.Naming D Bothin (Alm)
3. Letkol H.Muhammad Amin
4. H.Hasbullah Rahmat
5. Togu Sibuea, MM.
Ditulis oleh : Dovan Ali Rizci